https://tribratanews.lampung.polri.go.id. Sekelompok remaja yang meresahkan warga saat jam sahur diamankan oleh jajaran Polsek Bangun Rejo, Polres Lampung Tengah, Polda Lampung. Kamis (14/3/24) sekira pukul 04.30 WIB.
Selain mengamankan 26 orang remaja, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 13 unit sepeda motor berbagai merk dan sejumlah sarung yang diduga hendak melakukan aksi perang sarung maupun balap liar.
"Ya benar, tadi pagi kami berhasil mengamankan sebanyak 26 remaja yang diduga hendak melakukan aksi perang sarung maupun balap liar pada waktu sahur. Lokasinya di Jl. Raya cor-coran Kp. Sidomulyo Kec. Bangun Rejo Kab. Lampung Tengah, sekira pukul 04.30 WIB,” kata Kapolsek Bangun Rejo, Iptu Iskandar mewakili Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M saat di konfirmasi.
Kapolsek mengatakan, diamankannya 26 remaja tersebut bermula dari informasi masyarakat.
“Mereka konvoi mengelilingi Kampung menggunakan sepeda motor dengan berboncengan dua sampai tiga orang. Warga resah karena khawatir para remaja itu akan melakukan tawuran maupun balap liar,” ujarnya.
“Dari laporan warga tersebut, kami bersama Kapolsek Kalirejo, Iptu Junaidi dan anggota langsung menuju TKP dan berhasil mengamankan puluhan orang remaja berikut barang bukti di lokasi,” imbuhnya.
Selanjutnya, puluhan remaja itu dibawa ke Mapolsek Bangun Rejo untuk dilakukan pembinaan dan membuat pernyataan tertulis, agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Selain itu, para orang tua/wali dari 26 orang anak remaja tersebut diminta untuk hadir ke Mapolsek Bangun Rejo dengan membawa dokumen resmi bukti kepemilikan kendaraan.
Kapolsek juga mengimbau kepada para orang tua agar memperhatikan pergaulan anak-anaknya, supaya tidak mengganggu ketertiban umum di Bulan Suci Ramadhan serta menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan mengawasi pergaulan anak-anaknya. Arahkan anak-anak kita untuk mengisi Bulan Ramadan ini dengan kegiatan kegiatan yang positif dan bermanfaat," demikian pungkasnya.