Lampung Tengah - Kepolisian Resor Lampung Tengah, Polda Lampung melalui seluruh anggota Bhabinkamtibmasnya serentak memasang spanduk himbauan yang bertema “Wujudkan pemilu damai tanpa politik uang, tanpa politik identitas dan menyebarkan berita hoax yang dapat memicu perpecahan". Kamis (14/11/24)
Ribuan spanduk tersebut dipasang di tempat tempat strategis, di seluruh Kampung atau Kelurahan yang ada diwilkum Mapolres setempat.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah suatu trobosan kreatif Polda Lampung yang di sampaikan langsung oleh Bapak Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, S.H., S.I.K., M.Si.
"Pemasangan spanduk ini merupakan bagian dari sosialisasi dan upaya preventif, dengan harapan pesan ini akan tersampaikan secara luas dan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas demokrasi," kata Kapolres.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat yang ada di setiap Kampung atau Kelurahan guna mencegah terjadinya perselisihan antar warga dengan cara menolak dan menghindari politik uang, politik identitas serta menyebarkan berita hoax yang dapat memicu perpecahan.
Selain pemasangan banner tersebut, lanjut Kapolres, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan sosialisasi, dialog dengan masyarakat, dan memaksimalkan pengawasan melalui patroli cooling system.
Kapolres juga mengharapkan masyarakat bersama sama dengan Polri untuk memelihara keamanan dan ketertiban, baik menjelang, pada saat dan setelah Pilkada serentak 2024 dilaksanakan.
Orang nomor satu di jajaran Polres Lampung Tengah tersebut juga mengajak seluruh masyarakat, terutama para pendukung pasangan calon dan tim sukses, agar benar-benar memahami konsekuensi dari politik uang dan politik identitas.
“Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran,” tegasnya.
"Oleh karena itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk turut aktif dalam melaporkan setiap dugaan pelanggaran yang mencurigakan, baik yang terkait politik uang maupun politik identitas," tutupnya (Humas LT)