Jelang Ramadhan, Tim Alap-Alap Sat Samapta Polres Lampung Tengah, Polda Lampung menggelar razia di sejumlah warung/lapo yang disinyalir menjual minuman keras (miras) di wilayah hukum Polres Lampung Tengah. Sabtu malam (18/3/23).
Sebanyak 50 liter minuman keras tradisional jenis tuak dan puluhan botol vigour Sampoerna diamankan oleh petugas dari sejumlah warung/lapo yang berada diwilayah Kotagajah.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terhadap segala bentuk penyakit masyarakat (pekat).
Terutama pada pemberantasan aksi premanisme, kejahatan jalanan hingga kasus-kasus lainnya seperti Curat, Curas dan Curanmor (C3) menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 H dalam rangka Ops Cempaka Krakatau 2023.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Samapta AKP Joni Maputra mewakili mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya,S.I.K.,M.Si saat di konfirmasi, pada Minggu (19/3/23).
“Pemberantasan peredaran miras ini, merupakan tindaklanjut dari laporan warga yang resah dengan adanya peredaran miras, khususnya diwilayah Kotagajah dan sekitarnya,”ujarnya.
Selanjutnya, kata Kasat Samapta untuk para pemilik warung/lapo, kami lakukan pendataan, kemudian diberikan pembinaan serta dibuatkan pernyataan agar tidak lagi menjual miras berbagai jenis dan merk apapun.
“Kita imbau kepada pemilik warung/lapo maupun para pengunjung, untuk tidak lagi menjual dan mengkonsumsi miras yang bisa berdampak negatif, bahkan kerap meresahkan warga,”imbaunya.
Untuk memastikan keamanan sekaligus mengantisipasi adanya aktivitas jual beli miras maupun tuak, pihaknya menyatakan akan terus melakukan razia dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Cempaka Krakatau Tahun 2023, diwilayah hukum Polres Lampung Tengah,” terangnya.
“Harapan kita, seluruh elemen masyarakat dapat membantu Kepolisian dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang tetap aman,nyaman dan kondusif di wilayah masing-masing,"demikian pungkasnya.