Lampung Tengah – Dalam rangka meningkatkan kesadaran para pengemudi angkutan barang terhadap pentingnya keselamatan berlalu lintas, Satlantas Polres Lampung Tengah menggelar kegiatan bertajuk “Polantas Menyapa” sebagai bagian dari Operasi Patuh Krakatau 2025.
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, bertempat di Rumah Makan Andalas, Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
Dipimpin oleh Kanit Kamsel Satlantas Polres Lampung Tengah, Ipda Hari Mulyadi, kegiatan ini berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban.

Para petugas mengajak para pengemudi duduk bersama sambil menikmati secangkir kopi, sebagai bentuk pendekatan humanis dan wujud nyata kedekatan Polri dengan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, petugas menyampaikan sosialisasi mengenai pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2025, khususnya terkait dengan pelanggaran kendaraan over dimension dan over loading (ODOL) yang kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas serta kerusakan jalan.
Mewakili Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung, AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., Kasat Lantas, Iptu Wahyu Dwi Kristanto menyampaikan bahwa pendekatan dialogis seperti ini merupakan upaya preemtif dan preventif Polri dalam menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya menyampaikan aturan, tetapi juga membangun komunikasi yang lebih dekat dan persuasif dengan para pengemudi. Ngopi bareng ini bukan sekedar santai, tapi menjadi ruang edukatif untuk meningkatkan kesadaran mereka akan bahaya kendaraan ODOL,” ujar Iptu Wahyu.

Ia juga menegaskan bahwa kendaraan ODOL berpotensi membahayakan tidak hanya sopirnya sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya, serta mempercepat kerusakan infrastruktur jalan.
“Kami berharap dengan adanya edukasi yang dilakukan secara langsung dan terbuka seperti ini, para pengemudi bisa lebih memahami risikonya dan berkomitmen untuk tidak melakukan pelanggaran,” imbuhnya.
“Dengan pendekatan yang lebih humanis, Satlantas Polres Lampung Tengah optimistis dapat menekan angka pelanggaran serta menciptakan budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan,” demikian pungkasnya. (Humas LT)